Garut- Pendiri dan Pimpinan Pondok Darussalam Garut, KH. Asep Sholahuddin Mu’thie, B.A bersama para Wakil Pimpinan, yaitu Ust. H. Asep Deni Fitriansyah, M.Phil, Dr. H. Devi Muharrom Sholahuddin, Lc., M.Ud., dan Ust. H. Muhammad Yasyfi Affazani, M.Pd. menggelar silaturrahim virtual lewat aplikasi zoom meeting bersama 400 calon santri dan walinya.
Acara silaturrahim secara online ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2021. Silaturrahim secara daring bagi Pondok Pesantren Darussalam Garut merupakan yang pertama kalinya, mengingat sebelumnya silaturrahim digelar dengan langsung bertatap muka.
Pada Ahad siang, 21 Maret 2021 video profil singkat pondok pesantren Darussalam Garut diputar, pukul 14.00 WIB acara dimulai yang dipandu langsung oleh Ust. Sadam Bintang selaku pembawa acara, sebelum masuk pada acara inti, terlebih dahulu Adi Sapta Nugraha santri kelas 4 TMI membacakan surat al-Hujurat ayat 13 sampai dengan ayat 14, dengan harapan acara dapat berlangsung dengan lancar dan diridhoi oleh Allah SWT.
Sebelum Kiai menyapa para calon santri dan wali santri, beliau mengutip surat at-Taubah ayat 122 yang artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” Ayat ini mengingatkan kita semua bahwa betapa pentingnya memperdalam pengetahuan agama, dan salah satu tempat terbaik untuk memperolehnya adalah pondok pesantren yang hasilnya sudah terbukti hingga kini.
Dalam ujian, tentunya ada yang lulus dan tidak lulus. Dari 872 jumlah pendaftar calon santri dan santriwati baru tahun ajaran 2021-2022, ada sebanyak 529 (reguler 411 & intensif 118) atau 60.67% calon santri/wati yang berhasil lulus menempuh ujian lisan maupun tulis, sementara 343 (reguler 273 & intensif 70) atau 39.33% calon santri/wati belum lulus ujian seleksi masuk tahun ajaran ini.
Selanjutnya, Kiai menyapa seluruh peserta silaturrahim dan senantiasa mengajak bersyukur bahwa hingga kini kita dikaruniai kesehatan juga kekuatan di tengah pandemi yang belum kunjung reda. Tak lupa ia menyampaikan tujuan diadakannya acara ini adalah untuk saling megenal personal maupun institusi. Oleh karena itu, beliau memperkenalan diri, para wakil pimpinan, dan juga sejarah pondok hingga nilai, panca amanat pendiri, falsafah hidup, misi, dan juga prinsip-prinsip pondok disampaikan. Beliau menekankan bahwa “Darussalam itu TANGGUH: Teguh memegang prinsip dan nilai pondok, Aman dan damai suasananya, Nyaman dan indah lingkungannya, Guru dan santri sehat & kuat, Gerakannya tak berhenti, Unggul pendidikannya, dan Hebat prestasinya.” Demikian ujar Kiai.
Ucapan terimakasih dari Ust. H. Asep Deni Fitriansyah, M.Phil kepada para calon wali santri/wati yang telah memberikan kepercayaan terhadap pondok pesantren untuk memondokkan putra-putri tercintanya di Darussalam.”Sekolah tentunya berbeda dengan pondok pesantren secara miliu maupun kurikulum pendidikannya, di pesantren mereka dikawal dan dibimbing oleh wali kelas dan murobbi serta pengurus asrama, kepercayaan ibu dan bapak merupakan modal utama dalam mengawali pendidikan ananda. Ada baiknya selama berada di rumah, putra dan putri bapak dibiasakan hidup mandiri, dibiasakan bijak dalam menggunakan barang-barang elektronik, serta mendalami materi-materi dasar keagamaan.” Beliau menambahkan.
Penjelasan singkat, legalitas, dan juga pengakuan Tarbiyatu-l-Muallimin al-Islamiyyah (TMI) oleh Ust. H. Muhammad Yasyfi Affazani, M.Pd. “Sejak pertama kali berdiri 34 tahun silam hingga saat ini, pondok pesantren Darussalam tetap dan terus berpegang teguh pada prinsip berdiri di atas dan untuk semua golongan, dengan demikian dapat sepenuhnya mengelola pendidikan dengan maksimal.” Beliau mengawali. Dalam rangka mewujudkan 1000 Gontor di Indonesia, para pendiri memandang perlu mengambil kontribusi di dalamnya dengan merealisasikan sistem pendidikan dan kurikulum yang holistik, tidak dikotomi antara ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan agama. Pengakuan datang dari dalam dan luar negeri. Sehingga para alumni dapat meneruskan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi manapun.
Dr. H. Devi Muharrom Sholahuddin, Lc., M.Ud. mengakhiri sesi silaturrahim dengan mengemukakan unsur-unsur penting dalam pendidikan yaitu: “Pesantren, kiai dan guru, serta orang tua. Semua unsur di atas harus bersinergi demi terciptanya miliu dan hasil pendidikan yang diharapkan.” Beliau juga menerangkan bahwa di Darussalam dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mencakup keilmuan (perpustakaan, lab. Al-Qur’an, lab IPA/Biologi, lab Komputer, lab Bahasa, lab komputer, dan Multimedia), keolahragaan (sepakbola, futsal, basket, badminton, volley ball, tenis meja, dan sepak takraw), kesenian (drum band, rebana, band, marawis, hadroh, nasyid, beladiri, dan kesenian daerah), dan keterampilan (komputer, handycraft, otomotif, elektronik, menjahit, tata rias, tata ruang, dan tata boga.
Silaturrahim virtual kali ini ditutup dengan do’a yang dipimpin langsung oleh Bapak Kiai.
Usai do’a bersama, salah satu calon wali santri membacakan ikrar janji wali santri yang diwakili oleh Bapak Entis Sutisna Sanjaya wali dari Azri Rahma Sanjaya asal Bogor, lalu pembacaan ikrar janji santri diwakili oleh ananda Azri.
Ust. Zayn Nury Liga Muhammad Adnan, S.Psi selaku panitia pendaftaran santri baru menekankan beberapa hal terkait administrasi pembayaran, konfirmasi menggunakan 1 nomor ke 0857-2350-0373, serta hal-hal teknis lainnya.
Dengan diadakannya agenda ini, diharapkan calon santri dan wali santri mengenal dan memahami lebih dekat unsur-unsur pondok pesantren Darussalam Garut baik itu kelebihan maupun kekurangannya.
(Reporter: Indra Ari Fajari)