Garut- Pendiri dan Pimpinan Pondok Darussalam Garut, KH. Asep Sholahuddin Mu’thie, B.A menghimbau seluruh guru TMI baik putra maupun putri yang telah melakukan vaksinasi tahap 1 untuk mendatangi posko vaksinasi tahap 2 yang sudah disiapkan oleh panitia.
Jum’at pagi, 9 April 2021, pukul 08.00 WIB bertempat di gedung al-Aloush acara dimulai dengan pengarahan dari tim vaksinator agar acara berlangsung sesuai dengan prosedur yang sudah ada. Salah satu poin pentingnya adalah, setiap calon penerima harus menyerahkan fotokopi identitas dan kartu bukti vaksinasi tahap 1 untuk didata oleh petugas. Tidak lupa juga menghimbau para peserta untuk mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, dan menjaga jarak.
Pada vaksinasi tahap 2 ini, tim gabungan vaksinator berjumlah 11 orang yang siap menangani para penerima berdasarkan dengan tugasnya masing-masing, dari pendaftaran hingga edukasi.
Penerima vaksin tahap 2 ini diikuti oleh puluhan Guru TMI putra dan putri yang telah mengikuti vaksinasi tahap 1.
Setiap orang akan melewati 4 meja petugas, meja pertama pendaftaran manual dan aplikasi serta pemeriksaan tensi darah, meja kedua screening berupa pertanyaan singkat tentang reaksi dan efek yang dirasakan setelah menerima vaksinasi tahap 1, seputar penyakit yang diderita baik penyakit ringan maupun berat, meja ketiga adalah tempat injeksi cairan vaksin, meja keempat atau meja terakhir merupakan sarana yang disiapkan guna observasi, edukasi, dan pencetakan kartu tanda telah diberikan vaksin kedua.
Selanjutnya, peserta akan diminta untuk menunggu reaksi dari vaksin yang sudah disuntikkan selama 30 menit.
Salah satu guru penerima vaksin tahap 1 maupun tahap 2 ini tidak merasakan efek samping apapun setelah vaksin ketika kami tanya. “Rasanya seperti setelah divaksin tahap 1, yakni saya tidak merasakan efek samping, justru saya yakin bahwa vaksin ini aman dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh, khususnya setelah menerima vaksin tahap 2”. Ungkapnya usai pulang dari posko vaksinasi.
Bu Yanti selaku penanggung jawab imunisasi puskesmas Kersamanah menekankan tentang pentingnya vaksin. “Untuk memperoleh kekebalan maksimal dan upaya mencegah penyebaran virus covid-19 bisa diantisipasi dengan tiga langkah, yaitu lockdown, pemberian obat-obatan, dan vaksinasi. Langkah terakhir merupakan langkah yang dianggap paling akurat untuk memutus rantai penyebaran virus ini, vaksin COVID-19 wajib diterima sebanyak 2 dosis dalam dua kali penyuntikan, dia akan membentuk antibodi secara optimal setelah 28 hari setelah penyuntikan.” Demikian tegasnya.
Dengan diadakannya vaksinasi tahap 2 ini, diharapkan para guru memiliki kekebalan tubuh yang baik serta tubuh yang sehat sehingga dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan optimal.
(Reporter: Indra Ari Fajari)