Garut- Pendiri dan Pimpinan Pondok Darussalam Garut, KH. Asep Sholahuddin Mu’thie, B.A bersama para Wakil Pimpinan, yaitu Ust. H. Asep Deni Fitriansyah, M.Phil, Dr. H. Devi Muharrom Sholahuddin, Lc., M.Ud., dan Ust. H. Muhammad Yasyfi Affazani, M.Pd. mengadakan acara tahunan Dauroh Intensif ke-5 Tahfizh Al-Quran, agenda ini dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 30 September 2021.
Acara diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari; 32 Santri bertempat di Kampus Baitul Maqdis Kompleks Putra & Masjid Annur dan 33 Santriah bertempat di Kampus Yatimat & Masjid Alkandari, mereka dipilih setelah melalui proses seleksi dalam program halaqah Masyru’ Asy-Syafi’ berasal dari kelas 2, 1 intensif, 3 reguler, 3 intensif, 4 dan kelas 5 TMI. Juga para Pembimbing & Muhafidz/ah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
KH. Asep Sholahuddin Mu’thie, B.A berpesan kepada seluruh panitia, peserta, muhafidz/ah, dan para pembimbing bahwa:
“Mendapat kesempatan ikut dauroh ini merupakan anugerah yang luar biasa, dari dua ribuan santri/ah hanya kalianlah yang terseleksi untuk mengikuti program ini, maka dibutuhkan niat ikhlas lillaahi taala dan keistiqomahan dalam mengikutinya dibarengi dengan semangat menjaga Kalamullah, sehingga diharapkan hafalan Al-Qur’an ini menjadi penunjang dakwah Islamiyyah di tengah masyarakat, menjadi generasi Qur’ani dan munzhirul qaum, agar umat senantiasa berada dalam ridlo dan memperoleh rahmat dari Allah.”
Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah untuk menjawab tantangan dan mitos bahwa pondok yang memadukan kurikulum tradisional dan modern tidak pernah mampu melahirkan santri hafizh Qur’an, lalu pada tahun 2017 dimulailah program ini dalam rangka menghimpun anak-anak yang punya kemampuan menghafal lebih dari rata-rata santri dalam menyempurnakan hafalan Al-Qur’an. Sehingga darinya muncullah beberapa hafizh Qur’an yang kian hari kian bertambah jumlahnya. Sejak saat itulah program ini ditetapkan menjadi program tahunan pondok dalam melahirkan para huffazh santri Darussalam.
Menurut ketua panitia pelaksana, yakni Ust. M. Ihsan, S.H.I, “Penyelenggaraannya mengharuskan semua peserta konsentrasi dalam menghafal sehingga mereka diizinkan meninggalkan KBM rutin di kelas. Disiplin-disiplin berjalan normal sebagaimana kehidupan di pondok, dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, hanya saja kegiatan-kegiatan rutin seperti masuk kelas dan kursus-kursus diganti dengan menghafal Al-Qur’an dengan target hafal sempurna 30 juz.”
Selama kegiatan ini berlangsung, para peserta dibimbing oleh para pembimbing putra dan putri. Pembimbing putra: Syaikh Abdullah Yusuf Atho, Ust. Ali Muthahari, dan Ust. Jundi Al-Ghifari. Sementara peserta putri dibimbing oleh: Sayyidah Fauziah Abdussalam, Usth. Mina Muthmainnah, Usth. Dia Puspitasari, dan Usth.Yosa Ikhlas.
Selain itu, para peserta dauroh diharuskan menyetorkan hafalannya kepada para muhafidz/ah. Peserta putra kepada: Syaikh Soleh Ali Zaid Mahfal, Ust. M. Ihsan, Ust. Abdul Hakim, Ust. Hermawan, dan Ust. Ali Muthahari. Dan para peserta putri kepada: Sayyidah Nujud, Sayyidah Ahlam, Usth. Nita Sa’adah, Usth. Siti Nur Aisyah, dan Usth. Aulia Rahmawati.
Membaca, memahami, menghafalkan, mengamalkan, serta mengajarkan Al-Qur’an adalah langkah panjang yang harus ditempuh demi lahirnya para generasi Qur’ani.
(Reporter: Indra Ari Fajari)