Swab Anti-Gen, Langkah Awal Hadapi Tahun Ajaran Baru 1442-1443 H

Garut- Pendiri dan Pimpinan Pondok Darussalam Garut, KH. Asep Sholahuddin Mu’thie, B.A menghimbau seluruh Guru dan Santri TMI baik putra maupun putri yang baru tiba di Pondok usai liburan akhir tahun agar melakukan swab antigen di tempat yang sudah disiapkan oleh panitia.

Demi terciptanya situasi dan lingkungan yang sehat serta kondusif, Pimpinan mengedarkan maklumat dengan nomor: 450/OC-d/V/2021 tentang waktu kedatangan Guru dan Santri/ah serta rangkaian protokol kesehatan yang harus diikuti; isolasi mandiri di rumah masing-masing sebelum kembali ke Pondok & wajib mengikuti swab rapid antigen.

Kamis pagi, 20 Mei 2021, pukul 08.00 WIB dan Jum’at siang, 21 Mei 2021, pukul 13.30 WIB. Bertempat di gedung an-Noury acara dimulai dengan pengarahan dari tim swab agar acara berlangsung sesuai dengan prosedur yang sudah ada. Salah satu poin pentingnya adalah, setiap Guru dan Santri yang akan diswab harus mengisi formulir yang sudah disediakan untuk didata oleh petugas. Tidak lupa juga menghimbau para peserta untuk mencuci tangan, sabun atau hand sanitizer, cek suhu tubuh, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

Pada swab antigen kali ini, tim gabungan berjumlah 6 orang; 2 dokter, 1 analis, dan 3 perawat yang siap menangani para Guru dan Santri berdasarkan dengan tugasnya masing-masing, dari pendaftaran hingga edukasi.

Setiap orang akan melewati 4 meja petugas, meja pertama pendaftaran, meja kedua cek suhu tubuh, tindakan swab rapid antigen, meja keempat atau meja terakhir merupakan sarana yang disiapkan guna observasi, edukasi, dan pencetakan kartu tanda telah dilakukan swab rapid antigen.

Proses swab antigen

Selanjutnya, Guru dan Santri akan diminta untuk menunggu reaksi dari swab yang sudah dianalisa selama 30 menit.

Salah satu santri yang telah diswab tidak merasakan efek samping apapun, hanya sedikit geli di bagian lubang hidung. “Saya tidak merasakan efek samping apapun, hanya sedikit geli di bagian lubang hidung.” Ungkapnya usai pulang dari tempat swab.

Bu dr. Lilis Liando selaku penanggung jawab swab menekankan tentang pentingnya swab. “Ini adalah langkah awal dalam skrining masuknya para guru dan santri, karena Pondok ini akan melaksanakan pembelajaran tatap muka, jika setelah tes swab ni ada yang reaktif disertai gejala, maka mereka akan dilakukan tindak karantina mandiri dan PCR.” Demikian tegasnya. Ia juga berpesan untuk semua Guru dan Santri agar tetap menjaga protokol kesehatan; rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak. Lebih baik menjaga kesehatan kita masing-masing daripada mengobatinya di akhir karena abai akan prokes.

Dengan diadakannya swab rapid antigen ini, diharapkan para guru dan santri dapat diantisipasi kondisi kesehatannya, sehingga dapat tercipta lingkungan yang sehat dan kondusif untuk proses belajar mengajar.

(Reporter: Indra Ari Fajari)

 

You May Also Like